Oknum PLN Rayon Pringsewu Diduga Jual Beli KWH, ” Perkaya Diri”

IdentikPos.com, Pringsewu – Diduga mafia jual beli KWH di wliyah rayon Pringsewu marak, pasalnya, warga desa Kota Jawa yang bernama Syahrul telah melaporkan akan KWH yang baru ia ketahui saat daftar di Rayon PLN Kedondong pada tahun 2010 ternyata keluar dan saat ini di duga di bayar oleh tetangganya sendiri, hal ini di sampaikannya ke wartahukum.net Kamis, (29/4/2021 ).
Syahrul cs, nama panggilan akrabnya di desa Kota Jawa membeberkan, diketahui bermula dari cerita tetangganya jika dirinya membayar KWH yang berasal dari Desa Tanjung Kerta dan beralamatkan atas nama Syahrullah alamat desa Kota Jawa.
” Saya mengetahui ini dari tetangga saya yang baru beberapa bulan lalu memasang Lampu, dan tetangga saya bertanya ?, kok lampu saya atas nama kamu, gak apa – apa ya ” ungkapnya.
Maung Andalas nama lain dari Syahrullah menambahkan, bahwa dirinya telah melaporkan kejadian ini kepihak PLN rayon Pringsewu pada tanggal 31 /3/2021 bulan lalu, namun belum di proses oleh pihak PLN, bahkan penagihan atas nama Ismanto KWH yang dimiliki oleh Syahrul, dengan akan mengganti KWH menjadi Eliktrik Jika tidak bayar.
” Saya sudah sampaikan dengan pihak PLN rayon Pringsewu akan bayar atas nama saya di bulan depan, namun anehnya tetap datang tagihan atas nama Ismanto, dan sangat anehnya dengan uang jaminan, senilai 2,5 juta rupiah, dan tunggakan baru 1 bulan akan di putus, isi dalam surat pemberitahuan kesaya ” keluhnya.
Dia berharap, agar pihak PLN bersikap tidak menang sendiri, dengan cara yang sangat merugikan konsumen, dengan dugaan seolah olah menakuti konsumen, dengan surat pemberitahuan yang akan memutus pelanggan PLN yang sudah puluhan tahun berlanggan.
” Saya dari 2010 berlanganan PLN, baru dua tahun ini, KWH saya di incar untuk di gantikan KWH Eliktrik, padahal saya berlangganan PLN sudah sepuluh tahun lebih ” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini di tayangkan oleh wartahukum.net, pihak menejer PLN Pringsewu belum dapat di konfirmasi hingga berita ini di tayangkan.
( RED/Maung Andalas ).